"Ya Allah, kurniakanlah ke atasku ketenangan, dan tetapkanlah pendirianku bersama-sama pendukung-pendukung kebenaran, dan tabahkanlah hatiku dengan mengingati Engkau, dan kurniakanlah akan daku keredhaan dengan perkara yang Engkau redhai"

Friday, May 15, 2009

keterikatan dengan ikatan 'aqidah

"Salam ukhuwwah.."

".... ukhuwwah fillah abadan abada.."


Ini merupakan antara ayat
famous... famous kat mana, tak tau lah.

Baik, jom kita tengok, apa sebenarnya yang dikatakan ukhuwwah, ukhuwwah Islamiyah ni...

Ukhuwwah berasal dari perkataan akha, yang bermaksud saudara.

Menurut As-syahid Imam Hasan Al Banna:
Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.


“Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni sebelum keduanya bepisah.” (H.R. Abu Daud) 

Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha’ dari Abi Idris Al Khaulany rahimahullah bahawa dia berkata:

“Aku pernah masuk Masjid Damaskus. Tiba-tiba aku jumpai seorang pemuda yang murah senyuman yang dikerumuni ramai orang. Jika mereka berselisih tentang sesuatu maka mereka mengembalikan kepada pemuda tersebut dan meminta pendapatnya. Aku bertanya tentang dia, lalu dikatakan oleh mereka, ’Ini lah Muadz bin Jabal.’ 
Keesokan harinya , pagi-pagi sekali aku datang ke masjid itu lagi dan kudapati dia telah berada di sana tengah melakukan solat. Kutunggu hingga dia selesai melakukan sollat kemudian aku temui dan kuucapkan salam kepadanya. 
Aku berkata, ”Demi Allah aku mencintaimu.”
Lalu dia bertanya. ”Apakah Allah tidak lebih kau cintai?” 
Aku jawab, ”Ya Allah aku cintai”. 
Lalu ia memegang hujung selendangku dan menariknya seraya berkata, 
”Bergembiralah kerana sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw, bersabda, ”Allah berfirman, cinta-Ku pasti akan mereka perolehi; bagi orang yang saling memadu cinta kerana Aku, saling mengunjungi kerana Aku, dan saling memberi kerana Aku.” 


Hakikat Ukhuwah Islamiyah bersandarkan firman ALLAH:

1.Nikmat Allah

 ”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu kerana nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
(Aali ’imran: 103)



2. Merupakan arahan Rabbani 

”dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, nescaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.” (al-anfaal: 63)


3. Merupakan cermin kekuatan iman 

”Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (al-hujuraat: 10)


Antara perihal yang menguatkan ukhuwah islamiyah:



1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai

Dari Anas bin Malik bahawa Rasulullah saw bersabda: 

Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di depannya. Orang yang disamping Rasulullah tadi berkata: ”Aku mencintai dia, ya Rasullah.” Lalu Nabi menjawab: ”Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’ Orang tersebut menjawab: ”Belum.” Kemudian Rasulullah bersabda: ”Beritahukan kepadanya.” Lalu orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata: ”Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Kemudian orang yang dicintai itu menjawab: ”Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.”

(namun, AWAS.. jangan membathilkan maksud bagi kata yang benar)

2. Memohon didoakan apabila berpisah 

“Tidak seorang hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat berkata: ‘Dan bagimu juga seperti itu” (H.R. Muslim)

3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa 

“Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang datang dari saudaramu), dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan.” (H.R. Muslim)

4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali ajnabi / bukan mahram)

“Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabat tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari Barra’)

5. Ziarah-menziarahi (mengunjungi saudara)

6. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya



HIKMAH UKHUWAH ISLAMIYAH


1. Merasakan kemanisan iman (halawatul iman)

2. Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi)

3. Mendapatkan tempat khusus di syurga 

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman. Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya. (al-hijr: 45-48)

Di antara unsur-unsur pokok dalam ukhuwah adalah kasih/sayang; dimana tingkatan kasih yang paling rendah adalah husnudzhan yang menggambarkan bersihnya hati dari perasaan hasad, benci, dengki, dan bersih dari sebab-sebab permusuhan.

                                   

Al-Qur’an menganggap permusuhan dan saling membenci itu sebagai seksaan yang dijatuhkan Allah atas orang-orang yang kufur terhadap risalah-Nya dan menyimpang dari ayat-ayat-Nya. Sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Ma’idah, ayat ke-14 yang bermaksud,
Dan di antara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan.”

Ada lagi darajat / tingkatan yang lebih tinggi dari berlapang dada dan rasa kasih, iaitu itsar. Itsar adalah mendahulukan kepentingan saudaranya atas kepentingan diri sendiri dalam segala sesuatu yang dicintai.

Dia rela berlapar demi kenyangnya orang lain. Dia rela haus demi basahnya tekak orang lain. Dia rela berjaga demi tidurnya orang lain. Dia rela bersusah payah demi istirehatnya orang lain.Dia pun rela ditembus peluru dadanya demi selamatnya orang lain. Inilah itsar.Inilah tahap persaudaraan utuh yang ada pada para sahabat Rasulullah, dimana mereka sanggup berdahaga demi sahabat yang lain hingga akhirnya sahabat-sahabat ini bertemu menghadap ALLAH.


Islam menginginkan agar kasih dan persaudaraan antara sesama manusia meluas dan merata di semua bangsa, antara sebahagian dengan sebahagian yang lain. Islam tidak dapat dipecah-belah dengan perbezaan unsur, warna kulit, bahasa, iklim, dan atau batas negara, sehingga tidak ada kesempatan untuk pertelingkahan atau saling dengki, meskipun berbeza-beza dalam harta dan kedudukan.  
Inilah antara bezanya aqidah islam yang menganjurkan ukhuwwah Islamiyah (persaudaraan berteraskan ’aqidah) dengan ideologi nasionalisme yang menganjurkan sifat kebangsaan dan perkauman.

                         

Maraji’ :
[1]
Masyarakat Berasaskan Syari’at Islam, Yusuf Qardhawi  
[2] 
Super Mentoring; Panduan Keislaman untuk Remaja, Novi Hardian & Tim ILNA Learning Center

2 komen:

nakayamin said...

Tajuk yang sangat bagus. Best post. Post yang best2 lagi cik munet... aku pembaca setia ni. huhu... ~naka~

the guardian said...

peringatan yg baik.. =) eit? sape plop nakayamin ni???

Template Design | monera87