"Ya Allah, kurniakanlah ke atasku ketenangan, dan tetapkanlah pendirianku bersama-sama pendukung-pendukung kebenaran, dan tabahkanlah hatiku dengan mengingati Engkau, dan kurniakanlah akan daku keredhaan dengan perkara yang Engkau redhai"

Sunday, August 10, 2008

ukhty habibi fillah...


Ukhty fillah,
Tak terasa sudah begitu lama kita mendapatkan nikmat yang orang lain tak mendapatkannya di halaqah. Sekian lama kita duduk dalam lingkaran di sebuah taman yang sangat indah. Di taman itu, kita memetik buah-buahan yang tersedia dekat dengan kita. Langsung dari pohonnya. Di taman itu kita duduk-duduk sambil melihat pemandangan yang indah, menghirup udara yang bersih. Taman tempat kita ’refresh’kan diri dari segala kepenatan urusan dunia, sehingga ketika kita selesai duduk-duduk di taman yang indah itu, kita merasa segar lagi untuk menghadapi hidup ini.Taman ilmu yang kita namakan usrah. Aku merindui taman itu tika ini.

Ukhty habibi fillah,
Tiba masa, taman itu hanya berperanan sebagai tempat lari kita dari kehidupan dunia. Kita bukanlah sekelompok rahib yang melakukan uzlah, iaitu lari menyendiri ke lereng-lereng gunung, menyendiri didanau sendirian, menjauhi diri dari kehidupan dunia. Tetapi seharusnya kita adalah sekelompok pemuda/i yang beriman yang Allah tambahkan keimanan itu (fityatun amanu birobbihim wa zidnahum huda, Al-Kahfi : 13).Kerana kita berani berkata lantang tentang kebenaran.(Tepuk dada Tanya iman).Berani berbuat lain untuk kebenaran.
Alhaqqu mirrobbika falaa takunana minal mumtarin. Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang yang ragu (Al-Baqarah: 147).

Ukhty fillah,
Aku dan Kalian telah begitu banyak Allah paparkan – melalu berbagai perantara – tentang sebuah fikrah (pemikiran) yang bersih, sempurna dan jelas, iaitu fikrah Islam. Dan itulah yang kalian yakini sebagai KEBENARAN ! Maka dengan kebenaran itu, apakah aku dan kalian tidak menunaikan hak-haknya? Apakah itu hanya untuk pembuktian aku dan kalian sebagai pembeza bahawa aku dan kalian adalah segolongan yang benar sendiri?

Maka sudah saatnya taman yang indah itu kita gunakan sebagai tempat berbincang kita untuk menyebarluaskan fikrah yang lurus itu kepada umat ini. Sedangkan kalian dan aku tahu bagaimana sakitnya dan tenatnya umat saat ini. Mereka melihat bara api sebagai air dan air sebagai bara api. Aku dan Kalian tahu umat saat ini ibarat serangga yang terpikat oleh api dan kemudian bermain-main di dekatnya. Lantaran itu, terbakarlah ia. Apakah kita tidak ingin menghalau serangga itu agar tidak terbakar oleh api?

Kalian dan aku ibarat berada di sebuah kapal yang memiliki dua dek. Dek atas dan dek bawah. Setiap kali orang yang berada di dek bawah hendak mengambil air, selalu melewati orang yang berada di dek atas. Kerana segan, orang-orang yang berada di dek bawah hendak membuat lubang di dasar kapal agar mudah mereka mengambil air. Kalau kita tidak mencegah perbuatan itu, maka petaka akan menimpa kita semua! Lupakah kita akan bicara yang sering diceritakan tatkala beberapa program sudah kalian lalui?

Berbuatlah saudara-saudaraku.. Apabila Allah timpakan petaka kepada sebuah umat, petaka itu akan menimpa orang baik maupun buruk di antara mereka. (Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu, Al-Anfal 25). Memang pada akhirnya kita dibangkitkan dan dihisab sesuai amal kita. Tetapi inginkah kita menemui azab Allah yang pedih di akhir kehidupan kita bersama-sama dengan orang-orang yang mengundang bencana yang kita tidak atau gagal kita cegah.
Teguhkanlah tekad. Kita adalah pemuda pemudi yang menyuntik serum kebaikan di tengah umat. Dengan sikap kita. Dengan kata-kata kita.

Andai itu pun kita sia-siakan, maka apa lagi yang kita ada untuk menggalas beban dakwah ini? Degan kata-kata beralaskan angin yang kencang? Dengan tindakan yang rendah nilainya diluar pandangan manusia? Maka hancurlah apa yang kita bina selama ini dalam genggaman kita sendiri!!

0 komen:

Template Design | monera87